a. Merangkai
dan Menguji E-MOSFET DRAIN-FEEDBACK
b. Memahami
Materi dari bab 9.10 E-MOSFET DRAIN-FEEDBACK
2. Komponen [Kembali]
a. Resistor
Resistor berfungsi
untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu
rangkaian elektronika.
b. Kapasitor
b. Kapasitor
Kapasitor berfungsi
sebagai penyimpan arus atau tegangan listrik.
c. Emosfet
c. Emosfet
MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor)
adalah sebuah perangkat semionduktor yang secara luas di gunakan sebagai switch
dan sebagai penguat sinyal pada perangkat elektronik.Transistor NPN.
d. Osiloskop
d. Osiloskop
Osiloskop dapat digunakan untuk mengukur frekuensi sinyal yang
dapat berosilasi. Osilasi juga dapat mengukur tegangan listrik serta relasinya
terhadap waktu. Membedakan arus AC dan juga arus DC dan sebuah komponen
elektronika. Mengecek sinyal dalam sebuah rangkaian elektronik.
e. Signal
Generator
Generator fungsi adalah bagian dari peralatan atau software uji
coba elektronik yang digunakan untuk menciptakan gelombang listrik. Gelombang
ini bisa berulang-ulang atau satu kali yang dalam kasus ini semacam sumber
pemicu diperlukan, secara internal ataupun eksternal.
3. Dasar Teori [Kembali]
E-MOSFET (Enhancement-metal-oxide semiconductor FET) adalah MOSFET tipe peningkatan yang terdiri dari E-MOSFET kanal-P dan E-MOSFET kanal-N. Gambar di bawah menyataka saat sinyal AC kecil maka open sirkuit antara gate dengan drain source channel dan sumber arus dari drain ke source mempunyai besar berdasarkan sumber antara gate ke source. Ada impedansi output dari drain ke source (rd), dimana biasanya dinyatakan pada spesifikasi sheets sebagai yos . Alat transconduktansi gm dinyatakan pada spesifikasi sheets sebagai transfer lurus yaitu yfs.
4. Prinsip Kerja [Kembali]
3. Dasar Teori [Kembali]
E-MOSFET (Enhancement-metal-oxide semiconductor FET) adalah MOSFET tipe peningkatan yang terdiri dari E-MOSFET kanal-P dan E-MOSFET kanal-N. Gambar di bawah menyataka saat sinyal AC kecil maka open sirkuit antara gate dengan drain source channel dan sumber arus dari drain ke source mempunyai besar berdasarkan sumber antara gate ke source. Ada impedansi output dari drain ke source (rd), dimana biasanya dinyatakan pada spesifikasi sheets sebagai yos . Alat transconduktansi gm dinyatakan pada spesifikasi sheets sebagai transfer lurus yaitu yfs.
Berdasarkan analisis dari JFET, sebuah persamaan gm yang
telah diperoleh dari persamaan Shokley, untuk EMOSFET, hubungan antara arus
output dan tegangan control yaitu
Dimana
Kita bisa menurunkan dari persamaan untuk
menentukan gm sebagai operating point. Yaitu:
Pada E-MOSFET drain-feedback didapat dari rangkaian berikut,
Pada sumber DC perhitungan bahwa Rg menjadi
hubung singkatt sama dengan IG = 0 A dan kemudian VRG = 0 V. Namun, untuk
sumber AC penting dinyatakan impedansi tinggi antara V0 dan Vi. Sebaliknya,
input dan output pada terminal akan terhubung langsung maka V0 = Vi
Subtitusi persamaan equivalent model AC pada
alat akan menjadi, pada gambar 9.38
Catatan bahwa RF menyatakan hubungan langsung antara input dan
output pada sirkuit.
Berdasarkan hukum KCL maka didapat
4. Prinsip Kerja [Kembali]
Prinsip kerja E-MOSFET kanal-N dimulai dengan
memberikan tegangan VGS = 0 Volt dan VDS positip. Pemberian
tegangan VGS = 0 adalah dengan cara menghubung-singkatkan terminal Gate (G) dan
Source (S).
Oleh karena antara S dan D tidak ada kanal-N (yang mempunyai banyak elektron bebas), maka meskipun VDS diberi tegangan positip yang cukup besar, arus ID tetap tidak mengalir atau ID = 0. Antara source dan drain adalah bahan tipe-P dimana elektron adalah sebagai pembawa minoritas, sehingga saat VGS = 0 dan VDS positip yang mengalir adalah arus bocor saja. Disinilah perbedaannya dengan D-MOSFET yang mengalirkan arus ID pada saat VGS = 0 dan VDS positip.
Oleh karena antara S dan D tidak ada kanal-N (yang mempunyai banyak elektron bebas), maka meskipun VDS diberi tegangan positip yang cukup besar, arus ID tetap tidak mengalir atau ID = 0. Antara source dan drain adalah bahan tipe-P dimana elektron adalah sebagai pembawa minoritas, sehingga saat VGS = 0 dan VDS positip yang mengalir adalah arus bocor saja. Disinilah perbedaannya dengan D-MOSFET yang mengalirkan arus ID pada saat VGS = 0 dan VDS positip.
Apabila VGS dinaikan
kearah positip, maka muatan positip pada gate ini akan menolak hole dari substrat-P
menjauhi perbatasannya dengan SiO2. Dengan demikian daerah substrat-P yang
berdekatan dengan gate akan kekurangan pembawa mayoritas hole. Sebaliknya
elektron dari substrat-P akan tertarik oleh muatan positip gate dan mendekati
perbatasan substrat dengan SiO2. Perlu diingat bahwa elektron tidak bisa masuk
ke gate karena substrat dan gate ada pembatas SiO2, sehingga IG tetap sama
dengan nol.
Bila tegangan VGS dinaikan terus hingga jumlah elektron yang
berada di dekat perbatasan dengan SiO2 cukup banyak untuk menghasilkan arus ID
saat VDS positip, maka VGS ini disebut dengan tegangan threshold (VT). Pada
beberapa buku data VT ini disebut juga VGS(th). Setelah mencapai tegangan VT
ini, maka dengan memperbesar harga VGS, arus ID semakin besar. Hal ini karena
semakin besar VGS berarti jumlah elektron yang tersedia antara source dan drain
semakin banyak. Kurva tranfer dan karakteristik E-MOSFET kanal-N.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar