4.2 Operating Point
1. Tujuan [Kembali]
a. Dapat memahami apa itu Operating
Point
b. Dapat memahami dan mensimulasikan
rangkaian Operaing Point
2.
Komponen[Kembali]
a. Sumber
DC
DC (Direct Current ) adalah listrik yang
mengalir ke arah yang konstan astau satu arah, dan / atau memiliki tegangan dengan
polaritas konstan/satu arah.
b. Resistor
Resistor
berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam
suatu rangkaian elektronika.
c. Transistor
BJT
Transistor
adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus
dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal.
d. Ground
Ground berfungsi sebagai
penghantar arus listrik langsung ke bumi atau tanah.
3. Dasar Teori[Kembali]
Secara umum, ada dua macam jenis
transistor, yaitu :
a. Bipolar
Yaitu transistor yang
membawa muatan listrik berupa
hole dan e-. Transistor bipolar ada dua tipe yaitu NPN dan PNP dengan
simbol seperti gambar 48.
b. Unipolar
Yaitu transistor yang membawa muatan
listrik berupa hole atau e-. Transistor unipolar ada dua tipe yaitu channel n
dan Channel p dengan simbol seperti gambar 49.
Untuk lebih rincinya,
macam-macam transistor seperti diagram berikut
Untuk amplifier
transistor, arus dan voltase dc yang dihasilkan menetapkan titik operasi pada
karakteristik yang menentukan wilayah yang akan digunakan untuk penguatan
sinyal yang diberikan. Karena titik operasi adalah titik tetap pada
karakteristik, itu juga disebut titik diam (disingkat Q-point).
Rangkaian biasing dapat
dirancang untuk mengatur operasi perangkat di salah satu titik ini atau yang
lain di dalam wilayah aktif. Peringkat maksimum ditunjukkan pada karakteristik
Gambar 4.1 oleh garis horizontal untuk arus kolektor maksimum ICmax dan garis
vertikal pada tegangan kolektor-ke-emitor maksimum VCEmax. Batasan daya
maksimum ditentukan oleh kurva PCmax dalam gambar yang sama.
Agar BJT bias dalam
wilayah operasi linier atau aktifnya, maka yang berikut harus
benar:
1. Sambungan basis-emitor
harus bias-maju (tegangan p-region lebih positif), dengan tegangan bias-maju
yang dihasilkan sekitar 0,6 hingga 0,7 V.
2. Sambungan
basis-kolektor harus bias terbalik (n-wilayah lebih positif), dengan
tegangan balik-bias
menjadi nilai apa pun dalam batas maksimum perangkat
Operasi di daerah cutoff,
saturation, dan linear dari karakteristik BJT adalah
disediakan sebagai
berikut:
1. Operasi
wilayah linier:
a. Sambungan
basis-emitor maju bias
b. Basis-kolektor
persimpangan bias terbalik
2. Operasi
kawasan cutoff:
Basis-emitor
junction membalikkan bias
3. Operasi
wilayah saturasi:
a. Sambungan
basis-emitor maju bias
4.
Prinsip Kerja[Kembali]
Prinsip kerja sebuah operasional Amplifier (Op-Amp)
adalah membandingkan nilai kedua input (input inverting dan input
non-inverting), apabila kedua input bernilai sama maka output Op-amp tidak
ada (nol) dan apabila terdapat perbedaan nilai input keduanya maka output Op-amp akan
memberikan tegangan output.
Langganan:
Postingan (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar