a. Mengetahui dan
memahami prinsip kerja sensor LDR dan Infrared pada rangkaian Sun tracker
b. Mengaplikasikan
sensor LDR dan Infrared sebagai sensor fisika dalam rangkaian Sun tracker
c. Digunakan untuk mendeteksi posisi matahari.
Sesuai arah putaran motor
2. Alat dan Bahan [KEMBALI]
a.
Potensiometer
Potensiometer adalah sebuah jenis resistor
yang mengatur sebuah tahanan atau hambatan secara linier atau Komponen resistif
tiga kawat yang bertindak sebagai pembagi tegangan yang menghasilkan sinyal
output tegangan variabel kontinu yang sebanding dengan posisi fisik wiper di
sepanjang trek.
b. Sensor LDR
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah
satu komponen resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan
intensitas cahaya yang mengenai sensor ini.
Pada umumnya prinsip kerja sensor cahaya ldr ini adalah “Semakin tinggi intensitas cahaya (Terang) yang diterima oleh LDR maka semakin rendah pula nilai resistansi/tahanannya, Sebaliknya Semakin rendah intensitas cahaya (Gelap) yang diterima oleh LDR maka semakin tinggi pula nilai resistansi/tahanannya.”
c.
Resistor
Resistor merupakan komponen elektronika yang berguna untuk
menghambat aliran arus listrik sehingga tidak terjadi short circuit. mempunyai
resistansi yang berbeda beda sesuai kebutuhan.
Resistor
disebut juga dengan tahanan atau hambatan, berfungsi untuk menghambat arus
listrik yang melewatinya. Satuan harga resistor adalah Ohm. ( 1 M: (mega ohm) =
1000 K: (kilo ohm) = 106 : (ohm)). Kebanyakan rangkaian listrik menggunakan penghantar berupa kawat
tembaga, karena tembaga adalah bahan penghantar yang baik. Akan tetapi ,
sejumlah sambungan pada rangkaian listrik memerlukan tahanan listrik yang lebih
besar oleh sebab itu perlu menggunakan tahan atau resistor. Foto dibawah ini
memperlihatkan resistor tersebut.
d. Transistor
Transistor adalah komponen semikonduktor
yang memiliki berbagai macam fungsi seperti sebagai penguat, pengendali,
penyearah, osilator, modulator dan lain sebagainya. Transistor merupakan salah
satu komponen semikonduktor yang paling banyak ditemukan dalam
rangkaian-rangkaian elektronika.
e.
Infrared Sensor
Inframerah (Infrared) adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang
lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya berarti “bawah merah” (dari bahasa Latin infra,
“bawah”), merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang
terpanjang.
Radiasi Infrared (Inframerah) memiliki
jangkauan tiga “order” dan memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm.
Infrared (Inframerah) ditemukan secara tidak sengaja oleh Sir William
Herschell, astronom kerajaan Inggris ketika ia sedang mengadakan penelitian
mencari bahan penyaring optis yang akan digunakan untuk mengurangi kecerahan
gambar matahari pada teleskop tata surya.
f.
Dioda
Untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat
arus listrik dari arah sebaliknya.
g.
Motor DC
Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu
perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion).
h.
LED
Komponen elektronika yang dapat memancarkan
cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan
keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang
dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang
dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak
oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote
Control perangkat elektronik lainnya.
i.
Relay
Relay adalah komponen elektronika yang
berupa saklar atau switch elektrik yang dioperasikan menggunakan
listrik. Relay disebut sebagai komponen electromechanical karena terdiri dari
dua bagian utama yaitu coil atau elektromagnet dan kontak saklar atau
mekanikal.Komponen relay menggunakan prinsip elektromagnetik sebagai penggerak
kontak saklar, sehingga dengan menggunakan arus listrik yang kecil atau low
power, dapat menghantarkan arus listrik yang memiliki tegangan lebih tinggi.
j.
Logic
State
Digunakan sebagai indikator ada atau tidaknya obstacle yang
terdeteksi, dengan nilai benar (1) atau salah (0).
k.
Baterai
Sebagai sumber arus
DC.
l.
Op-Amp
Operasional amplifier
(Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan tinggi yang terintegrasi dalam
sebuah chip IC yang memiliki dua input inverting dan non-inverting dengan
sebuah terminal output, dimana rangkaian umpan balik dapat ditambahkan untuk
mengendalikan karakteristik tanggapan keseluruhan pada operasional amplifier
(Op-Amp). Pada dasarnya operasional amplifier (Op-Amp) merupakan suatu penguat
diferensial yang memiliki 2 input dan 1 output.
3. Dasar Teori [KEMBALI]
a. Resistor
Berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran
listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika. Cara
menghitung nilai dari resistor yaitu dengan melihat warna pita dari resistor
tersebut. Umumnya resistor memiliki 4 sampai 6 pita.
b.
Sensor LDR
Grafik sensitifitas
sensor
Dari grafik didapatkan kesimpulan bahwa semakin besar cahaya yang
masuk maka semakin kecil resistansinya
Grafik respon spektral sensor
Dari grafik didapatkan bahwa sensitifitas relatif dari sel
photokonduktif tergantung pada panjang gelombang warna cahaya. Setiap tipe
bahan photokonduktor memiliki kurva respon spektral yang unik.
Sensor LDR terbuat dari
bahan kadmium sulfida yang merupakan bahan semikonduktor yang nilai
tahanan/resistansinya berubah ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang
diterima bahan tersebut.
Adapun spesifikasi atau karakteristrik umum
dari sensor cahaya LDR adalah sebagai berikut :
Ø Tegangan maksimum
(DC): 150V
Ø Konsumsi arus
maksimum: 100mW
Ø Tingkatan
Resistansi/Tahanan : 10Ω sampai 100KΩ
Ø Puncak spektral: 540nm
(ukuran gelombang cahaya)
Ø Waktu Respon Sensor :
20ms – 30ms
Ø Suhu operasi: -30°
Celsius – 70° Celcius
c.
Sensor Infrared
Fitur Infrared Sensor
·
5VDC Operating voltage
·
I/O pins are 5V and 3.3V
compliant
·
Range: Up to 20cm
·
Adjustable Sensing range
·
Built-in Ambient Light
Sensor
·
20mA supply current
·
Mounting hole
Dari grafik
dapat dilihat bahwa saat frekuensi yang terdeteksi adalah 38 KHz dan panjang
gelombang yang terdeteksi adalah 940 nm maka ia akan berada dalam puncak
sensitifitas.
d. Potensiometer
Potensiometer memiliki 3 kaki, dimana 2 kakinya terhubung
ke sebuah lempengan karbon yang dijadikan elemen utama untuk mengubah nilai
hambatan. Selanjutnya 1 kakinya yang lain menempel pada elemen karbon dan
terhubung ke sebuah tuas penyapu yang bisa digerakkan melalui putaran atau
pergesesan tadi.
Berikut ini ilustrasi bentuk fisik
potensiometer beserta penampang dalamnya:
Ada
juga jenis potensio yang dibedakan menurut perubahan nilai hambatan tuas
terhadap elemen karbon. Tiap-tiap jenis potensio juga memiliki karakteristik
dan penggunaan yang berbeda-beda. Seperti misalnya potensio linear adalah yang
paling banyak digunakan pada berbagai aplikasi sedangkan jenis logaritmis dan
anti-logaritmis banyak dipakai pada keperluan audio saja.
Penggunaan kode pada potensiometer di beberapa wilayah
memiliki standar yang berbeda-beda. Misalnya untuk wilayah asia, potensio
linear ditandai dengan huruf B dan potensio logaritmis ditandai dengan huruf A.
Sedangkan untuk wilayah Amerika sebaliknya, potensio linear ditandai dengan
huruf A dan potensio logaritmis ditandai dengan huruf B.
Berikut
ini tabel standar kode huruf pada potensiometer di beberapa wilayah:
e.
Op Amp
Terminal yang terdapat
pada Simbol Op-Amp (Operational Amplifier/penguat operasional) diantaranya
adalah :
- Masukan
non-pembalik (Non-Inverting) +
- Masukan
pembalik (Inverting) –
- Keluaran
Vout
- Catu
daya positif +V
- Catu
daya negatif -V
Secara umum, Operational
Amplifier (Op-Amp) yang ideal memiliki
karakteristik sebagai berikut :
- Penguatan
Tegangan Open-loop atau Av = ∞ (tak terhingga)
- Tegangan
Offset Keluaran (Output Offset Voltage) atau Voo = 0 (nol)
- Impedansi
Masukan (Input Impedance) atau Zin= ∞ (tak terhingga)
- Impedansi
Output (Output Impedance ) atau Zout = 0 (nol)
- Lebar
Pita (Bandwidth) atau BW = ∞ (tak terhingga)
- Karakteristik
tidak berubah dengan suhu
4. Prosedur Percobaan dan Rangkaian Simulasi [KEMBALI]
a.
Saat rangkaian sebelum di run
b.
Saat rangkaian di run
5. Prinsip Kerja [KEMBALI]
Tegangan diberikan oleh sumber DC kemudian diteruskan ke diode.
Namun karena diode dalam posisi reverse bias, maka arus tidak dapat lewat
kemudian diteruskan ke transistor. Namun arus masih belum dapat lewat karena
tidak ada arus yang mengalir di basis sehingga transistor dalam keadaan off.
Sehingga arus tidak dapat diteruskan. Hal ini menyebabkan arus masuk ke
potensiometer, LDR, dan Op-amp. Ketika LDR mendapatkan intensitas cahaya yang
tinggi maka resistansi LDR akan rendah sehingga arus dapat mengalir. Saat
intensitas cahaya di LDR1 lebih tinggi, maka arus akan masuk ke R1 dan Op-amp
kemudian diteruskan ke resistor dan dibagi dua ke masing masing transistor.
Arus ini yang mengaktifkan basis dari Q1 dan Q2 sehingga arus bisa mengalir
dari collector ke emittor. Sehingga motor dapat berputar searah jarum jam.
Saat intensitas cahata di LDR2 lebih tinggi, maka arus akan masuk ke
R4 dan Op-amp kemudian diteruskan ke R3 dan dibagi dua ke masing masing
transistor. Arus ini yang mengaktifkan basis dari Q3 dan Q4 sehingga arus bisa
mengalir dari collector ke emittor. Sehingga motor dapat berputar berlawanan
arah jarum jam.
Infrared sensor digunakan untuk mendeteksi apabila solar cell hampir
mengenai tanah ketika mendeteksi pergerakan matahari. Apabila logic state 1
maka akan ada arus yang mengalir ke base transistor sehingga arus dari baterai
mengalir ke collector kemudian ke emittor dan bisa mengaktifkan relay sehingga
relay akan pindah dan rangkaian menjadi opencircuit. Perpindahan relay tersebut
menyebabkan motor akan mati sehinggai solar cell tidak menyentuh tanah.
Rangkaian IR sensor ini akan dipasang di keempat sisi sebagai penanda
apabila solar cell akan menyentuh tanah
6. Video Simulasi [KEMBALI]
7. Link Download [KEMBALI]
Download File Html disini
Download File Rangkaian Simulasi disini
Download
Library IR sensor disini
Download Video Rangkaian Simulasi disini
Download Datasheet LDR disini
Download Datasheet Ir sensor disini
Download Datasheet Op-Amp disini
Download Datasheet Resistor disini
Download Datasheet Transistor NPN disini
Download Datasheet Transistor PNP disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar