Lampu Otomatis (Photodioda dan Phototransistor)



 1. Tujuan [KEMBALI]

a. Mengatahui dan memahami prinsip kerja sensor phototransistor dan photodiode pada rangkaian lampu otomatis.

b. Mengaplikasikan sensor Phototransistor dan Photodioda sebgai sensor cahaya Dalam menghidupkan lampu secara Otomatis.

2. Alat dan Bahan [KEMBALI]

a.       Resistor

Resistor merupakan komponen elektronika yang berguna untuk menghambat aliran arus listrik sehingga tidak terjadi short circuit. mempunyai resistansi yang berbeda beda sesuai kebutuhan. 

Resistor disebut juga dengan tahanan atau hambatan, berfungsi untuk menghambat arus listrik yang melewatinya. Satuan harga resistor adalah Ohm. ( 1 M: (mega ohm) = 1000 K: (kilo ohm) = 106 :  (ohm)). Kebanyakan rangkaian listrik menggunakan penghantar berupa kawat tembaga, karena tembaga adalah bahan penghantar yang baik. Akan tetapi , sejumlah sambungan pada rangkaian listrik memerlukan tahanan listrik yang lebih besar oleh sebab itu perlu menggunakan tahan atau resistor. Foto dibawah ini memperlihatkan resistor tersebut.

b.      Phototransistor

Phototransistor merupakan sensor cahaya yang dapat digunakan untuk aplikasi dengan cahaya infra merah dan cahaya matahari. Photo transistor dapat dioperasikan secara langsung untuk mendapatkan logika output dari perubahan cahaya yang diterima oleh photo transistor tersebut atau dengan menambahkan penguat transistor untuk meningkatkan performa dan kecepatan respon photo transistor.

c.       Transistor

Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki berbagai macam fungsi seperti sebagai penguat, pengendali, penyearah, osilator, modulator dan lain sebagainya. Transistor merupakan salah satu komponen semikonduktor yang paling banyak ditemukan dalam rangkaian-rangkaian elektronika.

d.      Lampu

 

Lampu adalah Komponen yang digunakan untuk diamati adanya arus yang mengalir dari altenator saat switch pindah kekanan dan lampu mati saat switch pindah kekiri.

e.       Relay


Relay adalah komponen elektronika yang berupa saklar atau switch elektrik yang dioperasikan   menggunakan listrik. Relay disebut sebagai komponen electromechanical karena terdiri dari dua bagian utama yaitu coil atau elektromagnet dan kontak saklar atau mekanikal.Komponen relay menggunakan prinsip elektromagnetik sebagai penggerak kontak saklar, sehingga dengan menggunakan arus listrik yang kecil atau low power, dapat menghantarkan arus listrik yang memiliki tegangan lebih tinggi.

f.        Altenator



Merupakan sumber daya yang mengalir pada Lampu. sumber yang digunakan yaitu arus bolak balik atau arus AC. dimana sumber ini tidak memperhatikan polaritas gelombangnya (tidak dwi kutub). 

g.      Photodiode

Komponen Elektronika yang dapat mengubah cahaya menjadi arus listrik. Dioda Foto merupakan komponen aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan tergolong dalam keluarga Dioda.

h.      LED RED


Komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.

3. Dasar Teori [KEMBALI]

a.       Photodiode

Photodiode atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Dioda Foto adalah komponen Elektronika yang dapat mengubah cahaya menjadi arus listrik. Dioda Foto merupakan komponen aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan tergolong dalam keluarga Dioda. Seperti Dioda pada umumnya, Photodiode atau Dioda Foto ini memiliki dua kaki terminal yaitu kaki terminal Katoda dan kaki terminal Anoda, namun Dioda Foto memiliki Lensa dan Filter Optik yang terpasang dipermukaannya sebagai pendeteksi cahaya. Photodioda dibuat dari semikonduktor dengan bahan yang populer adalah silicon ( Si) atau galium arsenida ( GaAs), dan yang lain meliputi InSb, InAs, PbSe. Material ini menyerap cahaya dengan karakteristik panjang gelombang mencakup: 2500 Å – 11000 Å untuk silicon, 8000 Å – 20,000 Å untuk GaAs.

Cahaya yang dapat dideteksi oleh Dioda Foto diantaranya seperti Cahaya Matahari, Cahaya Tampak, Sinar Inframerah, Sinar Ultra-violet hingga sinar X. Oleh karena itu, Photodiode atau Dioda Foto yang dapat mendeteksi berbagai Cahaya ini telah banyak diaplikasikan ke berbagai perangkat Elektronika dan listrik seperti Penghitung Kendaraan, Sensor Cahaya Kamera, Alat-alat medis, Scanner Barcode dan peralatan keamanan.

Prinsip kerja photodioda :

·                     Cahaya yang diserap oleh photodiode

·                     Terjadinya pergeseran foton

·                     Menghasilkan pasangan electron-hole dikedua sisi

·                     Electron menuju [+] sumber  & hole menuju [-] sumber

·                     Sehingga arus akan mengalir di dalam rangkaian

Saat photodiode terkena cahaya, maka akan bersifat sebagai sumber tegangan dan nilai resistansinya akan menjadi kecil.

Saat photodiode tidak terkena cahaya, maka nilai resistansinya akan besar atau dapat diasumsikan tak hingga.

Karakteristik photo dioda

·                     Photodioda mempunyai respon 100 kali lebih cepat daripada phototransistor

·                     Dikemas dengan plastik transparan yang juga berfungsi sebagai lensa. Lensa tsb lebih dikenal sebagai ‘lensa fresnel’ dan ‘optical filter’

·                     Penerima infra merah juga dipengaruhi oleh ‘active area’ dan ‘respond time’

Aplikasi

·                     Diode sebagai kondisi open circuit jika dianalogikan seperi sakelar

·                     Photodiode sebagai close circuit jika dianalogikan seperti sakelar

 

b.      Phototransistor

Prinsip Kerja Photo Transistor

Cara kerja Photo Transistor atau Transistor Foto hampir sama dengan Transistor normal pada umumnya, dimana arus pada Basis Transistor dikalikan untuk memberikan arus pada Kolektor. Namun khusus untuk Photo Transistor, arus Basis dikendalikan oleh jumlah cahaya atau inframerah yang diterimanya. Oleh karena itu, pada umumnya secara fisik Photo Transistor hanya memiliki dua kaki yaitu Kolektor dan Emitor sedangkan terminal Basisnya berbentuk lensa yang berfungsi sebagai sensor pendeteksi cahaya.

Pada prinsipnya, apabila Terminal Basis pada Photo Transistor menerima intensitas cahaya yang tinggi, maka arus yang mengalir dari Kolektor ke Emitor akan semakin besar.

Kelebihan dan Kelemahan Phototransistor

Meskipun Phototransistor memiliki berbagai kelebihan, namun bukan juga tanpa kelemahan. Berikut ini adalah beberapa Kelebihan dan kelemahan Phototransistor :

Ø  Kelebihan Photo Transistor

§     Photo Transistor menghasilkan arus yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan Photo Diode.

§     Photo Transistor relatif lebih murah, lebih sederhana dan lebih kecil sehingga mudah untuk diintegrasikan ke berbagai rangkaian elektronika.

§     Photo Transistor memiliki respon yang cepat dan mampu menghasilkan Output yang hampir mendekati instan.

§     Photo Transistor dapat menghasilkan Tegangan, sedangkan Photoresistor tidak bisa.

Ø  Kelemahan Photo Transistor

§     Photo Transistor yang terbuat dari Silikon tidak dapat menangani tegangan yang melebihi 1000Volt

§     Photo Transistor sangat rentan terhadap lonjakan listrik yang mendadak (electric surge).

§     Photo Transistor tidak memungkin elektron bergerak sebebas perangkat lainnya (contoh: Tabung Elektron).

 

c.       Resistor

 Berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika. Cara menghitung nilai dari resistor yaitu dengan melihat warna pita dari resistor tersebut. Umumnya resistor memiliki 4 sampai 6 pita.


4. Prosedur Percobaan dan Rangkaian Simulasi [KEMBALI]


Pada Siang Hari (Ada sumber cahaya) Maka Lampu akan redup


Pada Malam Hari (tidak ada cahaya) maka lampu menyala

5. Prinsip Kerja [KEMBALI]

 

       Saat sumber mengalirkan arus dan phototransistor menerima cahaya maka ada arus yang mengalir ke base phototransistor sehingga arus dapat mengalir dari kolektor ke emitter dan akan mengalir ke LED sehingga LED hidup, karena LED hidup maka akan mempengaruih nilai resistansi dari photodiode karena R4 mendapat tegangan sehingga base transistor 2N222 mendapat bias maju dari R4 ini, agar relay aktif maka arus dari kolektor transistor 2N222 harus terhubung ke emitter lalu ke ground,karena resistansi dari photodiode kecil menyebabkan photodiode dialiri arus dan kemudian masuk ke ground sehingga terbentuk rangkaian tertutup karena relay aktif dan switch pindah kekiri maka lampu akan mati.

       saat phototransistor tidak menerima cahaya maka tidak ada arus yang mengalir melalui base phototransistor sehingga sehingga arus dari VCC tidak terhubung ke emitter sehingga led tidak menyala karena LED tidak menyala maka tidak akan mempengaruih nilai resistansi dari photodiode dan arus tidak mengalir ke base transistor 2N222 sehingga transistor tidak aktif akibat nya arus di kolektor tidak terhubung ke emitter dan switch akan pindah ke kanan sehingga lampu menjadi hidup karena mendapatkan arus dari altenator


6. Video Simulasi [KEMBALI]

 


7. Link Download [KEMBALI]

Download Video disini

Download HTML disini
Download Simulasi Rangkaian disini
Download Data Sheet Phototransistor disini
Download Data Sheet Photodiode disini
Download Data Sheet Transistor disini

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar